Amanatyang hendak disampaikan W. S. Rendra dalam puisi tersebut: 1 ketidakadilan terhadap dunia pendidikan adalah musuh terbesar yang harus diberantaskan, 2 pemerintah diharapkan, menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai untuk mengurangi adanya pengangguran, 3 pemimpim harus memiliki ketulasan hati dalam melayani masyarakat, 4 isi puisi ini juga secara tidak langsung mengingatkan pada pelajar yang mampu, agar mereka tidak menyia-nyiakan pendidikan mereka, karena tidak semua orang bisa
Suasanaadalah akibat yang ditimbulkan puisi terhadap jiwa pembaca. Nada dan suasana memiliki kaitan yang erat. Puisi dengan nada kesedihan dapat membuat merasaan pembaca merasa iba. Demikian pula, nada yang mengandung kritikan membuat suasana hati pembaca merasa ingin memberontak dan sebagainya. 4. Pesan atau Amanat. Pesan atau amanat adalah hal yang ingin disampaikan oleh penyair kepada pembaca lewat kata-kata dalam puisinya.
Nadamengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. 145 majas aliterasi dan contohnya; Pengertian latar cerita macam macam fungsi serta contoh lengkap kumpulan 50 contoh soal teks fabel dan kunci jawaban bahasa indonesia kelas vii. Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi.
Nadaprotes: menggambarkan suasana hati yang penuh pertentangan atau pemberontakan. Tekanan suara lebih tinggi dan pantas. Sesuai untuk puisi yang bertemakan ketidakadilan dan ketajaman.. Puisi tersebut disampaikan dengan nada protes. Hal ini terlihat pada kalimat di baris keempat dan kelima mengenai pertanyaan tentang mengapa mereka dibunuh
Katakata yang digunakan biasanya dikemas dalam bentuk kiasan. Rima atau sajak adalah persamaan bunyi di awal, tengah atau akhir baris puisi. Larik adalah baris yang membangun puisi. Ini juga merupakan nama lain dari baris. Bait adalah alinea atau kelompok kalimat dalam puisi. Sementara itu, unsur batin puisi meliputi tema, rasa, nada dan amanat.
iYGsu. Menelaah Nada, Suasana, Irama, dan Pesan Diksi Puisi – Puisi tersusun atas struktur batin dan struktur fisik. Struktur batin puisi adalah struktur yang membangun puisi secara implisit atau tidak terlihat. Struktur batin disebut juga hakikat puisi. Struktur fisik adalah struktur yang membangun puisi secara eksplisit, yaitu terlihat melalui susunan kata. Menelaah Nada, Suasana, Irama, dan Pesan Diksi Puisi Struktur batin meliputi nada dan suasana, sedangkan struktur fisik meliputi irama dan diksi. Keempat unsur tersebut merupakan unsur yang penting dalam sebuah puisi. Oleh karena itu, unsur-unsur tersebut perlu dipahami untuk merefleksi atau memaknai sebuah puisi. Nada adalah sikap seorang penyair dalam puisinya sehingga efeknya terasa oleh pembaca. Nada adalah cara penyair menyampaikan puisinya sesuai dengan pilihan kata-katanya. Misalnya, puisi yang bernada protes, sinis, marah, serius, bahagia, haru, sedih, semangat, hingga bersenda gurau. Suasana Suasana adalah perasaan pembaca setelah membaca puisi. Jika nada adalah cara penyair menyampaikan puisinya, suasana adalah efek yang dirasakan pembaca setelah membaca atau mendengar puisi yang dibacakan oleh penyair. Misalnya, saat penyair membacakan puisi penuh semangat, pembaca akan merasakan suasana yang sama. Pembaca juga dapat merasakan suasana puisi melalui pilihan kata yang digunakan penyair dalam puisi. Misalnya, saat membaca puisi yang menggambarkan kondisi alam, pembaca akan merasa damai. Irama Irama adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lembut, atau cepat lambatnya kata-kata atau baris-baris puisi saat pembacaan puisi. Irama disebut juga dengan ritme. Irama dipengaruhi oleh bunyi dari kata-kata yang digunakan dalam puisi tersebut. Irama dapat berupa perulangan bunyi, huruf, kata, atau kalimat dalam puisi. Diksi Diksi adalah pilihan kata yang digunakan oleh penyair untuk menyatakan maksud yang ingin diungkapkannya. Pemilihan kata dilakukan untuk mencari kata yang paling tepat untuk mewakili perasaan dan gagasan yang ingin dikemukakan penyair dalam puisinya. Pemilihan kata tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pemilihan bentuk kata, pencarian persamaan kata sinonim, dan pemilihan kata-kata kiasan. Kata-kata kiasan disebut juga dengan majas. Majas yang biasanya muncul di dalam puisi adalah sebagai berikut. Personifikasi, yaitu majas yang menggunakan benda-benda mati yang seolah-olah memiliki ciri-ciri sifat manusia. Misalnya angin menyentuh lembut. Metafora, yaitu majas yang membandingkan sesuatu dengan benda lain secara langsung tanpa kata-kata perbandingan seperti, ibarat, bagaikan, atau bak. Misalnya dirimu adalah dewi malam. Simile, yaitu majas yang membandingkan sesuatu dengan benda lain dengan menggunakan kata-kata perbandingan seperti, ibarat, bagaikan, bak, atau laksana. Misalnya kamu dan dia bagaikan air dan minyak. Telaah Nada, Suasana, Irama, dan Diksi Puisi Bacalah puisi berikut ini dengan saksama untuk berlatih menelaah nada, suasana, irama, dan diksi pada puisi! Perhatikan Contoh Puisi tersebut berisi tentang kerinduan seorang manusia pada sesuatu yang dapat memberikannya “pelita” atau cahaya karena dirinya merasa gelap. Puisi tersebut banyak menggunakan kata-kata kiasan dan harus dibaca secara saksama untuk dapat menangkap nada, suasana, irama, dan diksinya. Berikut penjelasan lengkapnya! Sebagaimana disebutkan di atas bahwa puisi tersebut berisi tentang pertemuan seseorang dengan seseorang atau sesuatu yang selama ini dirindukannya. Selama ini, dia merasa berjalan dalam kegelapan dan akhirnya menemukan lagi zat yang memberinya cahaya namun zat itu tidak berupa. Nada yang dibangun penyair dalam puisi tersebut adalah rasa pasrah dan penuh harap. Dengan nada yang dibangun penyair, suasana yang timbul dari puisi tersebut adalah perasaan khidmat. Dalam puisi tersebut terdapat banyak bahasa kiasan yang tidak sama dengan bahasa sehari-hari. Beberapa kata di dalamnya juga diulang-ulang untuk memberikan efek penegasan, seperti kata rindu pada ungkapan “rindu rasa, rindu rupa”. Selain itu, ada juga kata-kata berawalan huruf yang sama dan diulang-ulang, seperti ungkapan “kaulah kandil kemerlap” dan “sabar setia selalu” yang masing-masing mengulang huruf k dan s. Dengan demikian, irama dalam puisi ini dibentuk dengan perulangan kata dan huruf. Diksi yang dipilih oleh penyair adalah kata-kata bahasa Indonesia lama yang sulit dimengerti, seperti “kaulah kandil kemerlap”. Padahal, di baris berikutnya digunakan kata pelita. Kata kandil dan pelita memiliki makna yang sama sinonim, yaitu cahaya atau lampu. Penggunaan kata yang bersinonim tersebut adalah untuk memperindah makna. Poin Penting Puisi adalah jenis karya sastra yang tersusun atas bahasa yang indah dan padat makna. Struktur batin puisi adalah struktur yang membangun puisi secara implisit atau tidak terlihat. Struktur batin disebut juga hakikat puisi. Struktur fisik adalah struktur yang membangun puisi secara eksplisit, yaitu terlihat melalui susunan kata-katanya. Struktur batin meliputi nada dan suasana, sedangkan struktur fisik meliputi irama dan diksi. Unsur-unsur tersebut perlu dipahami untuk merefleksi atau memaknai sebuah puisi. Merefleksi Isi Puisi Merefleksi isi puisi adalah mencerminkan kata-kata yang terdapat dalam sebuah puisi. Artinya, merefleksi isi puisi adalah memahami makna puisi sehingga pesan dalam puisi tersebut dapat tersampaikan kepada pembacanya. Menyimpulkan Pesan dalam Puisi Bahasa yang digunakan dalam puisi berbeda dengan bahasa yang digunakan sehari-hari. Seseorang yang menulis puisi atau penyair harus pandai memilih kata-kata yang indah untuk mewakili perasaan dan gagasan yang ingin disampaikannya ke dalam sebuah puisi. Pemilihan kata itu yang disebut dengan diksi. Namun demikian, meski kata-kata dalam puisi menggunakan bahasa yang tidak sama dengan bahasa sehari-hari, kata-kata tersebut harus tetap mewakili perasaan si penyair. Dengan demikian, pembaca dapat menafsirkan isi dari puisi tersebut sehingga dapat menyimpulkan pesan yang hendak disampaikan oleh puisi tersebut. Pesan dalam puisi adalah amanat atau nilai-nilai baik yang dapat diambil pembaca dari sebuah puisi. Seorang pembaca harus dapat menyimpulkan pesan dalam sebuah puisi dengan memahami isi puisi tersebut, termasuk menafisrkan kata-kata yang digunakan penyair dalam puisinya. Kata-kata dalam puisi dapat memiliki makna tersurat eksplisit atau tersirat implisit. Makna tersurat eksplisit adalah makna yang dapat dipahami secara langsung dengan melihat kata-kata di dalam puisi tersebut. Kata-kata tersebut menunjukkan pesan secara langsung tanpa perlu ditafisrkan lebih mendalam lagi. Sebaliknya, makna tersirat implisit adalah makna yang dapat dipahami dengan menafsirkan kata-kata yang digunakan penyair dalam puisinya. Makna tersirat perlu dipahami secara mendalam dengan memperhatikan pilihan kata yang digunakan penyair dan menafsirkan maksud dari kata-kata tersebut. Misalnya, dalam puisi biasanya ditemukan kata-kata kiasan majas atau simbolik. Pembaca harus dapat menafisrkan makna dari kata-kata kiasan tersebut. Untuk menyimpulkan pesan dalam puisi, perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini. Bacalah puisi secara saksama; Tandai pilihan kata diksi yang digunakan dalam puisi tersebut, termasuk dalam judul; Pahami maksud kata-kata tersebut secara cermat, termasuk kata kiasan atau majas; Tafsirkan makna puisi tersebut sesuai bahasa yang digunakannya; Simpulkan pesan dalam puisi berdasarkan makna puisi yang telah dipahami. Perhatikan contoh menyimpulkan pesan dalam puisi berikut ini! Bacalah penggalan puisi berikut ini! Puisi tersebut menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami. Berdasarkan judul puisi tersebut, dapat dipahami bahwa puisi tersebut berisi tentang buku. Buku hanya deretan aksara dan kadang berisi gambar juga. Menurut penyair, buku tidak akan memiliki makna apa-apa jika hanya terletak di meja tanpa dibaca. Sebaliknya, jika buku dibaca, ia akan memberikan semua yang dimilikinya. Maksudya, buku memberikan pengetahuan yang banyak kepada pembacanya jika dibaca. Pesan dari puisi tersebut adalah bahwa kita harus rajin membaca buku. Buku memiliki banyak manfaat kepada pembacanya, seperti memberikan ilmu pengetahuan yang berguna bagi pembacanya. Namun demikian, kegunaan tersebut hanya dapat diperoleh dengan cara membacanya. Jika buku tidak pernah dibaca dan hanya dibiarkan terletak di tempatnya, kegunaan buku yang banyak itu tidak akan terasa. Berikutnya, baca penggalan puisi berikut! Puisi tersebut menggunakan bahasa yang berbeda dengan puisi sebelumnya. Penyairnya menggunakan bahasa yang berbeda dengan bahasa sehari-hari sehingga perlu dipahami dengan cermat. Ungkapan diri manusia adalah samudera yang dalam dan luas adalah kata kiasan. Maksud dari ungkapan tersebut adalah bahwa manusia memiliki jiwa yang “luas” yang tidak mudah dipahami oleh orang lain seperti halnya orang akan menyelam di samudera yang dalam, tentu akan sulit. Ungkapan malaikat dan setan membunyikan genderang perang memiliki makna bahwa dalam diri manusia selalu ada sisi baik malaikat dan sisi buruk setan. Manusia memiliki sifat baik dan buruk dan keduanya saling “berperang” hingga akhirnya sisi yang satu “menang” dan sisi yang lain “kalah”. Artinya, sifat baik dan sifat buruk dalam diri manusia saling bertentangan dan bisa jadi manusia menjadi baik atau menjadi buruk. Pesan dalam puisi tersebut adalah bahwa manusia harus dapat mengendalikan sifatnya. Seseorang jangan sampai dikuasai oleh sifat buruk dan harus memperbanyak sifat baiknya. Poin Penting Merefleksi isi puisi adalah memahami makna puisi sehingga pesan dalam puisi tersebut dapat tersampaikan kepada pembacanya. Pesan dalam puisi adalah amanat atau nilai-nilai baik yang dapat diambil pembaca dari sebuah puisi melalui kata-kata yang digunakan dalam puisi, baik secara tersurat eksplisit maupun tersirat implisit. Seorang pembaca harus dapat menyimpulkan pesan dalam sebuah puisi dengan memahami isi puisi tersebut, termasuk menafisrkan kata-kata yang digunakan penyair dalam puisinya. Puisi merupakan cerminan kehidupan seseorang, baik kehidupan orang yang menulisnya penyair maupun kehidupan siapa pun yang menjadi ide penulisan puisi tersebut. Dengan kata lain, puisi adalah refleksi atau cerminan dari kehidupan secara keseluruhan. Maka dari itu, pembaca dapat merefleksikan puisi, yaitu mencerminkan puisi atau memaknai puisi serta menghubungkannya dengan nilai-nilai yang nyata dalam kehidupan. Membandingkan Kehidupan Pribadi dengan Puisi Saat membaca puisi, seringkali isi puisi berhubungan dengan kejadian atau peristiwa tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Tidak jarang, peristiwa yang terjadi dalam sebuah puisi pernah dialami langsung oleh kita sebagai pembaca. Itu menandakan puisi yang sedang kita baca merefleksikan kehidupan kita. Kita pun dapat membandingkan kehidupan pribadi dengan puisi yang dibaca tersebut. Langkah-langkah membandingkan kehidupan pribadi dengan puisi adalah sebagai berikut. Bacalah sebuah puisi secara saksama! Pahami seluruh kata-kata dalam puisi tersebut, baik kata-kata yang lugas atau kiasan! Bandingkan isi puisi yang sama dengan kehidupan pribadi! Ambil nilai-nilai positif yang dapat diambil dari puisi tersebut! Ceritakan kembali nilai-nilai positif tersebut! Perhatikan Contoh Bacalah penggalan puisi berikut ini! Puisi tersebut berisi tentang kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Meskipun anaknya durhaka, tapi sang ibu tetap sabar mendampingi anaknya yang sedang sakit sampai sekarat. Ibunya menangis dan membimbing anaknya untuk tetap mengingat Tuhan. Ibunya pun telah memaafkan semua kesalahan anaknya yang telah dilakukan kepadanya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melihat seorang anak yang memiliki sifat buruk kepada ibunya. Kita dapat melihat hal tersebut di dalam berita, televisi, atau lingkungan sekitar kita. Sifat buruk tersebut di antaranya melawan orang tua, berkata kasar, tidak menuruti perintah orang tua, tidak mendengar nasihat orang tua, dan lain-lain. Jika dibandingkan, isi dalam puisi tersebut memiliki banyak kesamaan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak ibu yang selalu sabar menghadapi anaknya meski anaknya memiliki perilaku yang buruk. Ibu selalu menyayangi anaknya dan tidak pernah berhenti mendoakan anaknya agar senantiasa menjadi anak yang baik. Tidak ada satu pun ibu yang menginginkan anaknya menerima perlakuan buruk atau mengalami kejadian buruk seperti digambarkan dalam puisi tersebut. Poin Penting Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang tersusun atas bahasa yang indah dan padat makna, serta tidak terikat pada jumlah baris dan bait. Merefleksikan puisi yaitu mencerminkan puisi atau memaknai puisi serta menghubungkannya dengan nilai-nilai yang nyata dalam kehidupan. Views 3,531
Dalam puisi yang baik harus ada yang disebut dengan suasana. Apa itu suasana dalam puisi? Yuk kenali pengertian dan cara menentukannya. Secara umum, suasana dalam puisi merupakan keadaan jiwa pembaca setelah membaca sebuah puisi. Contoh suasana puisi antara lain gembira, bahagia, sedih, haru, gelisah, bimbang, semangat, tenang, pasrah, khusyuk, sepi, dan bimbang. Contoh Rumahku IstanakuKarya Syufrida Rumahku istanaku adalah tempat terindah Rumahku adalah tempat yang selalu kurindu Aku selalu merasa nyaman dan tenang di rumahku Suasana dalam puisi berjudul rumahku istanaku di atas adalah senang atau menyenangkan. Mengapa? Sebab dalam puisi tersebut dapat diketahui bahwa ingin menyampaikan rumah yang nyaman dan tenang untuk hidup. Baca juga Cara Membaca Puisi Tanpa Menggunakan Teks
Kini tiba di bagian terakhir, atau ketiga tentang “Memahami Puisi”. Di bagian ini kita akan membahas mengenai unsur-unsur puisi. Bagi kalian yang belum menyelesaikan bagian sebelumnya, kalian dapat membacanya di tautan berikutBagian 1 – Pengertian Puisi Bagian 2 – Hakikat PuisiSelain memiliki unsur-unsur yang tampak seperti diksi penggunaan ungkapan, majas, peribahasa, tipografi pola susunan puisi seperti larik, bait dan rima/ritme persamaan bunyi, puisi juga memiliki unsur batin. Unsur batin di dalam puisi meliputi tema, rasa feeling, nada ,dan Tema2. Perasaan / Rasa3. Nada dan Suasana4. Pesan atau AmanatRelated posts1. TemaYang dimaksud dengan tema adalah landasan, atau dasar pijakan bagi penyair untuk mengembangkan puisi. Tema juga merupakan gagasan pokok yang diungkapkan dalam sebuah puisi. Jika tema mengenai Tuhan, untaian kata-kata, majas, serta idiom yang digunakan mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan Tuhan. Begitu pula bila temanya tentang cinta, pilihan kata diksi yang digunakan oleh penyair berkaitan dengan permasalahan JUAHabis kikis Segala cintaku hilang terbang Pulang kembali aku padamu Seperti dahuluKaulah kandil kemerlap Pelita jendela di malam gelap Melambai pulang perlahan Sabar, setia selaluSatu kekasihku Aku manusia Rindu rasa Rinda rupaDi mana engkau Rupa tiada Suara sayup Hanya kata merangkai hatiEngkau cemburu Engkau ganas Mangsa aku dalam cakarmu Bertukar tangkap dengan lepasNanar aku gula sasar Sayang berulang padamu jua Engkau pelik menarik ingin Serupa dara di balik tiraiKasihmu sunyi Menunggu seorang diri Lalu waktu-bukan giliranku Mati hari-bukan kawanku….Karya Amir Hamzah2. Perasaan / RasaRasa adalah ungkapan atau ekspresi penyair kepada sesuatu yang dituangkan ke dalam puisinya. Rasa juga merupakan cara bagaimana penyair mengejawantahkan bentuk perasaan dan pengalaman batinnya kepada keahlian untuk memilih kata-kata figuratif, yang dianggap dapat mewakili perasan atau terhadap sesuatu. Keahlian menuangkan gejolak batin, gairah, kerinduan, atau bentuk ungkapan lain berupa pilihan kata dan simbol-simbol gaya bahasa menjadikan puisi makin terasa indah dan punya ke dalaman makna. Hal tersebut dapat dilihat pada contoh larik-larik penggalan puisi Tuhan karya Bahrun Rangkuti di bawah aku Tuhanku Dalam lautan kasih-Mu Tuhan bawalah aku Meninggi ke langit ruhani3. Nada dan SuasanaNada adalah bentuk sikap atau keinginan penyair terhadap pembaca. Apakah penyair lewat puisinya ingin memberikan nasihat, menyindir, mengkritik, atau mengejek adalah akibat yang ditimbulkan puisi terhadap jiwa pembaca. Nada dan suasana memiliki kaitan yang erat. Puisi dengan nada kesedihan dapat membuat merasaan pembaca merasa iba. Demikian pula, nada yang mengandung kritikan membuat suasana hati pembaca merasa ingin memberontak dan Pesan atau AmanatPesan atau amanat adalah hal yang ingin disampaikan oleh penyair kepada pembaca lewat kata-kata dalam puisinya. Makna dapat ditelaah setelah pembaca memahami tema, nada, dan suasana puisi tersebut. Amanat juga dapat tersirat dari susunan kata-kata yang dibuat oleh penyair. Perhatikan puisi Chairil Anwar yang berjudul Diponegoro, di bawah masa pembangunan ini Tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi rapi Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali Pedang di kanan, keris di kiri Berselimpang semangat yang tak bisa matiMaju Ini barisan tak bergenderang bertalu Kepercayaan tanda menyerbu Sekali berarti Sudah itu matiMaju Bagimu negeri Menyediakan api Punah di atas menghamba Binasa di atas ditindas Sungguhpun dalam ajal baru tercapai Jika hidup harus merasaiMaju Serbu Serang TerjangAmanat atau pesan yang tersirat dari puisi ini ialah bagaimana semangat Pangeran Diponegoro dapat hadir pada jiwa-jiwa manusia modern yang hidup di zaman yang dihadapi bukan lagi penjajah melainkan berbagai masalah yang terjadi pada bangsa yang sedang berkembang seperti masalah pengangguran, pemerataan, dan keadilan, namun tetap semangat membela kebenaran khususnya bagi para kaum yang tertindas jangan pernah punah.Disarikan dari Bahasa Indonesia 3 untuk SMK/MAK Semua Program Keahlian Kelas XII/Mokhamad Irman, Tri Wahyu, Nurdin– Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pengaruh Emosi dan Suasana Hati Dalam OrganisasiEmosi dan suasana hati merupakan 2 hal yang dapat mempengaruhi tiap-tiap anggota organisasi dalam berprilaku didalam suaru organisasi. Baik emosi yang terbawa dari lingkungan luar organisasi ataupun emosi yang tercipta saat berada didalam organisasi, sebenarnya emosi dan suasana hati apa si?Nah menurut Fred Luthans 2005 Emosi merupakan reaksi terhadap sebuah objek, bukan suatu trait. Emosi ditujukan pada objek khusus, anda menunjukkan emosi saat senang terhadap sesuatu, marah pada seseorang, takut pada sesuatu. Emosi lebih cepat dari pada suasana hati karena terkadang emosi dapat menimbulkan suasana hati yang buruk, namun sebaliknya suasana hati juga dapat mempengaruhi emosi saat suasana hati kita buruk mungkin kita dapat cepat emosi maupun jadi melankolis. Suasana hati merupakan suatu hal yang dapat menggambarkan keadaan atau perasaan kita saat itu. Suasana hati dapat dipahami sebagai perasaan emosional yang muncul dalam jangka waktu tertentu dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti energi, emosi dasar, ekspresi wajah, dan penilaian terhadap suatu situasi. Dibawah ini merupakan ciri-ciri emosi dan suasana oleh kejadian cepat dalam durasi detik atau menit. spesifik dan banyak banyak emosi-emosi spesifik seperti kemarahan, rasa takit, kesedihan, kebahagian rasa jijik, rasa terkejut. disertai oleh ekspresi wajah yang berorientasi seringkali umum dan tidak lebih lama dari emosi jam atau hari. umum dua dimensi utama afek positif dan afek negatif yang terdiri dari berbagai emosi spesifik. tidak diindikasikan oleh ekspresi yang - faktor yang menyebabkan Emosi dan Suasana Hati 1. Stimulus Eksternal Faktor-faktor eksternal seperti situasi sosial, lingkungan fisik, kejadian sehari-hari, atau peristiwa yang terjadi di sekitar seseorang dapat memicu perubahan emosi. Misalnya, konflik interpersonal, kehilangan, atau perubahan mendadak dalam lingkungan fisik dapat mempengaruhi emosi dan suasana Pikiran dan Interpretasi Cara seseorang mempersepsikan dan menginterpretasikan situasi dapat mempengaruhi emosi dan suasana hati mereka. Pikiran yang negatif, kecemasan, atau pola pikir yang bias dapat memicu emosi negatif atau suasana hati yang buruk. Sebaliknya, pemikiran positif dan interpretasi yang sehat dapat membantu meningkatkan suasana Faktor Biologis Faktor-faktor biologis, seperti perubahan hormonal, keturunan, kesehatan fisik, dan kondisi medis, dapat mempengaruhi emosi dan suasana hati. Misalnya, fluktuasi hormon selama siklus menstruasi atau perubahan hormonal saat pubertas atau menopause dapat berkontribusi pada perubahan Kesehatan Mental Gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, atau gangguan suasana hati lainnya dapat menyebabkan perubahan emosi dan suasana hati yang Faktor Psikologis dan Perilaku Pola pikir, sikap, dan perilaku seseorang dapat mempengaruhi emosi dan suasana hati mereka. Misalnya, merasa terisolasi, rendah diri, atau kurangnya dukungan sosial dapat mempengaruhi emosi. Selain itu, kebiasaan sehari-hari seperti pola tidur yang buruk, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, atau penyalahgunaan zat juga dapat berdampak pada emosi dan suasana Pengaruh Lingkungan Lingkungan sosial, budaya, dan nilai-nilai budaya dapat mempengaruhi emosi dan suasana hati suasana hati dapat bersumber dari cuaca, stress, tekanan kerja, aktivitas sosial, olahraga dan lain-lain. Dibawah ini merupakan salah satu contoh bahwa suasana hati dan emosi dapat mempengaruhi suatu seperti dalam hal produktifitas dalam bekerja, ketika seorang karyawan merasa bahagia, termotivasi, dalam emosi yang baik, mereka cenderung bekerja lebih keras dan lebih produktif, sebaliknya ketika karyawan merasa sedih, stress, dan dalam emosi yang kurang baik, mereka dapat dimungkinkan dalam keadaan kurang termotivasi, dan produktifitas adalah 2 hal diatas sangat berpengaruh pada suatu organisasi jika masing-masing anggota tidak dapat membatasi diri untuk mengontrol emosi dan suasana hati saat berada didalam organisasi, karena hal tersebut dapat merugikan diri nya sendiri dan juga anggota tiap 7 - Muhamat Rijal Saputra 211011200853- Novita Angie 211011201381-Nursyifa Rahmawati 211011200963 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Doyin 200829 mengemukakan bahwa sebelum membacakan puisi, terlebih dahulu pembaca harus memahami isi puisi. Hal ini dimaksudkan agar pembaca bisa menyampaikan kepada pendengar atau penonton seperti yang diharapkan oleh jiwa puisi itu sendiri. Pemahaman puisi dapat dilakukan dengan cara membuat parafrase puisi. Haryanto 200929 sebelum membacakan puisi terlebih dahulu pembaca harus membedah isi puisi untuk memahaminya. Pemahaman terhadap puisi dan bagaimana pembacaannya dapat dilakukan dengan membuat parafrase terlebih dahulu. Membacakan puisi bukanlah sekadar melisankan puisi atau menyuarakan puisi, melainkan juga mengekspresikan perasaan dan jiwa. 3. Menentukan Nada dan Suasana Puisi Nada dan suasana puisi adalah sikap penyair dalam menyampaikan pesan kepada pembaca dan bagaimana pula kesan pembaca tentang sajak yang dibacakannya. Nada berkaitan dengan sikap penyair, sedangkan suasana berkaitan dengan tema. Tema keagamaan misalnya, akan menimbulkan suasana kekhusukan Sumardi 199759. Kosasih 200839 mengemukakan bahwa sikap penyair kepada pembaca disebut nada. Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi. Suasana adalah akibat yang ditimbulkan oleh puisi terhadap jiwa pembaca. Nada dan suasana puisi saling berhubungan. Nada puisi menimbulkan suasana tertentu terhadap pembacanya. Effendi dalam Djojosuroto 200525 mengemukakan bahwa nada berarti sikap penyair terhadap pokok persoalan feeling dan sikap penyair terhadap pembaca tone, maka suasana berarti keadaan perasaan yang ditimbulkan oleh pengungkapan nada dan lingkungan yang dapat ditangkap oleh pancaindra. Doyin 200855 mengemukakan bahwa untuk menangkap suasana puisi, ada dua cara yang bisa digunakan yaitu dengan menangkap setting yang tergambarkan dalam puisi melalui baris-baris puisi dan dengan melihat pilihan kata diksi. Waluyo 200337 mengemukakan bahwa puisi mengungkapkan nada dan suasana kejiwaan. Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. Dari sikap itu terciptalah suasana puisi. Contoh nada dalam puisi yaitu nada sinis, memberontak, humor, mencekam, santai, takut, pesimis, karismatik, dan lain sebagainya. Setiap pembaca puisi wajib mengetahui nada dan suasana dalam puisi yang hendak di bacanya, karena hal tersebut akan menentukan cara membacanya, apakah suaranya harus keras, nadanya meninggi, iramanya cepat, atau tangannya harus mengepal dan sebagainya, nada dan suasana puisi itulah yang menentukannya Suharianto 198161. Jika pembaca mampu menentukan nada dan suasana yang digambarkan di dalam puisi, maka pembaca mampu menghayati pembacaan puisi secara optimal. Berbekal pemahaman tentang suasana puisi, pembaca bisa menentukan nada yang tepat dalam pembacaan puisi. Intonasi atau lagu dalam pembacaan puisi sesungguhnya berangkat dari nada tersebut. Intonasi pembacaan puisi mencakupi irama dan penekanannya. Tekanan dalam pembacaan puisi meliputi tekanan nada yang menyangkut tinggi rendahnya pembacaan puisi, tekanan tempo menyangkut cepat lambatnya pembacaan puisi, dan tekanan dinamik menyangkut keras lembutnya pembacaan puisi. 4. Memberikan Pemenggalan atau Penjedaan
nada dan suasana dalam puisi